Selasa, 07 Desember 2010

Kiat-Kiat untuk Bahagia



Saudaraku,... Salah satu kitab yang banyak memberi inspirasi bagi pembacanya termasuk saya adalah Kitab La Tahzan karya monumental DR. 'Aidh al-Qarni. Salah satu topik yang ada dalam Kitab La Tahzan yang akan saya bagikan kepada Saudaraku yang berkunjung di beranda Sang Hati adalah "Jangan Bersedih, inilah Kiat-Kiat untuk Bahagia" dan berikut uraian DR. 'Aidh al-Qarni. tentang Kiat-Kiat untuk Bahagia:
  1. Sadarilah bahwa jika Anda tidak hidup hanya dalam batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran Anda, akan kacau semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda. Inilah makna sabda Rasulullah: "Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi."
  2. Lupakan masa lalu dan semua yang pernah terjadi, karena perhatian yang terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan kegilaan.
  3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia masih berada di alam gaib. Jangan pikirkan hingga ia datang dengan sendirinya.
  4. Jangan mudah terguncang oleh kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut.
  5. Beriman kepada Allah, dan beramal salih adalah kehidupan yang baik dan bahagia.
  6. Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dan kesenangan, maka dia harus berdzikir kepada Allah.
  7. Hamba harus menyadari bahwa segala sesuatu berdasarkan ketentuan qadha' dan qadar.
  8. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.
  9. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan terburuk.
  10. Kemungkinan yang terjadi itu ada baiknya untuk diri Anda.
  11. Semua qadha' bagi seorang muslim baik adanya.
  12. Berpikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.
  13. Anda dengan semua yang ada pada diri Anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain.
  14. Yakinlah, dari waktu ke waktu selalu saja ada jalan keluar.
  15. Yakinlah, dengan musibah hati akan tergerak untuk berdoa.
  16. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati.
  17. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan.
  18. Jangan pernah hancur hanya karena perkara-perkara yang sepele.
  19. Sesungguhnya Rabb itu Maha Luas ampunan-Nya.





Bersama Kesulitan Ada Kemudahan



Saudaraku,... Salah satu topik yang menarik dalam Kitab La-Tahzan karya Dr. 'Aidh al-Qarni yang  patut untuk direnungkan dan dijadikan bekal dalam mengarungi hidup dan kehidupan adalah "Bersama Kesulitan Ada Kemudahan". Berikut uraiannya (La Tahzan, Hal :18-19):

Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam
kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.

"Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)
atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya."
(QS. Al-Maidah: 52)

Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya-dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.
 
Saat Anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.

Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa, tali itu akan segera putus. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu, karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata: 
"Hai api menjadi dinginlah 
dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim."
(QS. Al-Anbiya': 69)

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,
"Sekali-kali tidak akan tersusul. 
Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku."
(QS. Asy-Syu'ara:: 62)

Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.
 
Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.


Jalan Menuju Maqomam Mahmuda



Saudaraku yang Insya Allah dimuliakan Allah SWT,..... 

Maqomam Mahmuda adalah tempat yang terpuji di sisi Allah SWT, dimana setiap muslim merindukan dan berharap meraihnya. Setiap saat kita bercinta dengan Allah melalui membaca Al-Qur'an, dan kiranya kita berkenan merenungkan firman-Nya pada Surah al-Isra' ayat 78 dan 79. Ayat ini berbicara khusus tentang Jalan menuju Maqomam Mahmuda yang dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Berikut terjemahan Surah Al-Isra, ayat 78 dan 79:

"Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam 
dan (laksanakan pula shalat) Subuh. 
Sungguh, shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). 
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat Tahajjud 
(sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; 
Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu 
ke Maqomam Mahmuda (Tempat yang terpuji)."


Saudaraku,... mari renungkan dan pelajari ayat tersebut di atas dengan seksama kemudian laksankan perintah-Nya. Sekiranya saudaraku belum mampu untuk memahaminya dengan jelas, segeralah bertanya kepada guru-guru kita yang terdekat agar pemahaman kita tidak keliru. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Amin Yaa Rabbal alamin.

Saudaraku,...  pada surah al-Isra' ayat 80 dan 81 sebagai kelanjutan ayat tersebut diatas dicantumkan doa yang semestinya senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT

Ya Tuhan-ku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar 
dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar 
dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku). 
Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. 
Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.



Tulisan ini saya posting sebagai refleksi perayaan tahun baru Hijriyah 01 Muharram 1432 H.